Perjalanan Paling Mengesankan dan Menyenangkan di Malang

Setelah persiapan dilakukan sebelumnya, akhirnya H-2 liburan pun tiba. Baju-baju lengkap dengan cemilan-cemilan yang akan menemani perjalanan panjang 16 jam di kereta nanti pun sudah di packing dengan rapi dan teratur.
Sandal Jepit debes deh =D
Namun semangat liburan pun mulai maju mundur karena dapat kabar Jumat 19 Juli 2019 Bromo sedang erupsi dan malahan mengeluarkan lahar dingin. Handphone selalu ditangan untuk memantau perkembangan terkini Bromo, bahkan menginstal aplikasi Magma Indonesia untuk memantau aktivitas gunung api, gempa dan tsunami di Indonesia. Sempat rasanya mau membatalkan kereta api, hotel, motor dan travel yang akan mengantarkan kita ke Bromo karena status siaga 2 tak kunjung turun juga. Untuk meyakinkan apakah jadi berangkat atau tidak, aku minta dikirimin foto terkini situasi di Bromo oleh orang Travel Agent Just Do It Malang.

Kondisi Bromo Sabtu 20 Juli 2019
Dalam foto itu, terlihat situasi di Bromo tampak aman. Aku pun kembali diskusi sama Aa untuk memutuskan untuk tetap lanjut apa enggaknya. Dan Aa pun memutuskan untuk tetap lanjut liburan meskipun nanti nggak ke Bromo.

Alhamdulillah dapat harga yang 109k
Minggu 21 Juli 2019 jam 3 sore KA.Matarmaja mengantarkan penumpangnya dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Malang Baru yang didalamnya pun ada kita =D
Ini perjalanan pertama kita ke Jatim dari Jakarta, sebelumnya kita berangkat dari Jatim hanya sampai ke Bandung. Si Aa pun bisa tidur dengan pulas dan aku yang duduk tepat dekat jendela hanya bisa menikmati pemandangan yang disajikan sepanjang perjalanan.

Senin pagi jam 8 Alhamdulillah kita tiba di Malang dengan selamat dan bergegas menuju keluar stasiun dan akan bertemu pemilik motor yang mengantarkan motor sewaan kita. Kita sewa motor di "Rumah Jl.Jaksa Agung Tour Travel" seharga 70 ribu lengkap dengan 2 helm dan jas hujan, kalian bisa cek di instagramnya juga. Selain motor, mereka meyediakan penginapan yang instagramable, tour wisata malang, dan sewa kendaraan.
Setelah motor diterima dengan hanya menitipkan kartu NPWP, kami menuju Taman Trunojoyo yang letaknya nggak jauh dari stasiun. Ngapain ? Mandi Hahahaha, karena kita baru check in hotel di selasa siang supaya hemat budget. Sayang aja yakan sewa hotel cuma dipakai dari jam 2 siang sampai 11 malam doang dan sisanya kita tour Bromo sampe masa check out tiba. Tapi toilet umum di Taman Trunojoyo ini bersih loh gengs, ada petugas yang selalu ngebersihin dan ruangannya pun terpisah antara cewek dan cowok.
Selesai mandi dan dandan di Taman Trunojoyo, kita mulai buka aplikasi kesayangan ketika berkunjung ke kota yang baru di explore. Aa sih pernah ke Malang, cuma dia sudah mulai lupa jalan disana. Mau kemana kita ? jelaslah sudah kita melaju ke Kota Batu yang merupakan salah satu tujuan wisata paling hits.

1. Wisata Coban Talun

Esmeralda berasa cantik diantara bunga-bunga cantik =D
Jalan menuju Coban Talun ini bagus gengs, beraspal dan sebagian paving blok gitu. Kenapa kok milih Coban Talun sih ? Yups karena diriku penasaran sebagus apa tempatnya dan foto-foto di instagram tentang tempat ini tuh bagus-bagus juga dengan view bunga hortensianya.
Lokasinya lumayan masuk kedalam perkampungan warga gitu, sepanjang jalan bakal disajikan pemandangan kebun apel dan para penjaja apel Malang dengan harga mulai dari 2 ribu per kilo. Di pintu gerbang utamanya akan ada loket untuk beli tiket masuk dan bayar parkirnya. Setelah parkir, kita tinggal pilih deh mau ke kawasan apa. Kalau aku sih emang niatnya mau ke Taman Bunga doang, jadi maapkeun jika hanya sedikit info yang didapat. Fasilitas disana juga lengkap, ada musholla, toilet dan tempat makan. Suhu di Coban Talun ini dingiiiiiinnn gaessss =D
Beruntungnya lagi saat itu bunga-bunga pada mekar dan asli bagus euy viewnya ditambah suhu dinginnya bikin males banget pulang sampe-sampe Aa tidur di mushola sejam hehehe.

Tiket Masuk Gerbang Utama   : Rp   10.000 /orang
Tiket Parkir Motor                   : Rp    5.000/motor
Tiket Kawasan Apache Camp   : Rp    5.000/orang
Tiket Kawasan Taman Bunga   : Rp  10.000/orang

Hortensia aja esmeralda sayang, apalagi kamu =)

2. Kampung Tridi / Kampung Warna-Warni

Turis Asin karena belum mandi Hahaha
Pulang dari Kota Batu nyampe di Kota Malang sore sekitar jam 4, langsung gaaaasss kembali ke arah Stasiun Malang karena lokasi Kampung Tridi dan Kampung Biru ini dekat dengan Stasiun Malang. Lokasinya tepat dipinggir jalan dan dipinggir sungai, gampang banget kok lokasinya dicari. Harga tiket masuknya kisaran 2ribu - 5ribu / orang dan free gantungan kunci. Waktu sore kita kesana, bener-bener disajikan pemandangan warga sekitar yang pada gotong royong menjaga kebersihan kampungnya. Duh adem banget ngeliatnya. Kita pun menelusuri gang-gang kecil menuju jembatan kaca yang terbentang diatas sungai. Anginnya sepoi-sepoi banget loh disana, meskipun tengah kota tapi kok ngerasa kaya bebas polusi aja gitu.

Selfie ala Esmeralda dan Fernando 
( Sedikit Diluar Topik =D )

Selesai dari Kampung Tridi kita makan malam "Tahu Campur Lamongan", tapi sayangnya tahu campur yang kita dapat tidak sesuai dengan ekspektasi atau Tahu Campur Surabaya yang ada di Balikpapan. Kirain tuh ya sama aja cuma beda nama kota karena yang jual orang Lamongan hahahaha. Secara tampilan sama aja sih, ada tahu,selada,mie,gendar,tetelan,toge, tapi yang nggak ada tuh sambal petisnya hikshiks dan rasa Lamongan lebih manis aja.


Ealah kok jadi ngobrol tentang makanan sih yah -_- , lanjooott lagi deh kalau gitu. Nah kata supir travel kita bakal dijemput jam 12 malam di Stasiun Malang sesuai perjanjian. Yaudah deh daripada gabut mending di stasiun nunggu sembari nonton drakor. Jam 10 malam akhirnya mulai bete dan kita jalan - jalan ke daerah sekitar stasiun aja karena kita jalan by sikil cuyy hehehehe, taunya ada tempat ngopi tongkrongan muda-mudi Malang yang rame banget. Namanya PesenKopi, kedai kecil pinggir jalan depan Morse Hotel dekat wisata kuliner Taman Sriwijaya. Harga kopinya mulai dari 10k dan ada hiburan band lokal juga loh Ever_Acoustic. Nahloh balik lagi ke minuman sekarang pembahasannya. Wkwkwkwwk

Fernando usil foto Esmeralda yang lagi terlelap
Nongkrong disana sampe jam 11 malam lanjut balik ke stasiun sampai akhirnya dijemput travel. Karena open trip, jadi 4 orang lainnya sama sekali nggak kenal dan diharuskan kenalan supaya feel liburannya dapet. Pasangan pengantin baru yang lagi honeymoon namanya A Azhar dan Teh Fani dari Bandung yang tinggalnya di Bekasi sudah duluan di mobil dan rupanya mereka jemputan pertama Mas Nuri sang supir. Selanjutnya ada Cindi dan Pramesti 2 gadis asal Jakarta yang ternyata dia nginap di Morse Hotel dekat stasiun. Terakhir ada pasangan pengantin sui dari Bogor yaitu A Ulli dan Mbak Tari yang berencana honeymoon juga nggak mau kalah dengan pasangan Teh Fani hahaha.

3. Midnight Tour Bromo


Kami berenam diantar Mas Nuri ke Basecamp di Desa Tumpang arah ke Bromo dengan mobil minibus Xenia. Tengah malam menuju basecamp lumayan horror juga karena masih banyak hutan dan minim penerangan jalan. Sesampainya di basecamp, dingin yang menyengat malam itu membuat kita bertanya-tanya apa kabar dingin di Bromo nanti yah. Mereka berempat sih sudah siap menembus dinginnya Bromo dengan jaket tebal yang mereka pakai. Aku dan Aa ? kita mah sok tau deh, pakai jaket biasa karena kirain dingginnya setara puncak Bogor =D gokil ih.

Ini pengunjungnya ya gaes, bukan bedagang atau tukang sewa vila
Perjalanan dengan mobil hardtop yang dikendarai Pak Hasan dimulai dengan menyusuri hutan gelap, tanjakan terjal dan berliku, jalan yang terombang ambing bagaikan sedang offroad, dan untungnya kita pakai jasa travel yang supirnya sudah pasti handal memainkan setir, gas, kopling dan rem. Nggak kebayang deh kalau kemarin kita nekat naik motor guna meminimalisir budget. Setelah melewati dataran berpasir yang katanya pasir berbisik, rombongan mobil hardtop pada berhenti di depan tanjakan yang tampaknya sangat terjal. Kata Pak Hasan, supir-supir akan berhenti untuk istirahat dulu sebelum melanjutkan ke Sunrise Point. Menghabiskan sekitar 5 menit Pak Hasan melanjutkan perjalanan, dan benar saja dugaan kita para penumpang. Tanjakan kali ini lebih ekstrim dari sebelumnya, pantas aja banyak yang nekat naik mobil biasa atau motor nggak kuat naik bahkan rem blong. Kita diantar ke Pananjakan 1 yang posisinya lebih tinggi dari Gunung Bromo. Turun dari mobil banyak pedagang yang menyewakan jaket, selimut, menjual kaos, kupluk, syal, sarung tangan, cinderamata, dan tak ketinggalan kios penjual makanan dan minuman hangat. Awalnya aku sempat menolak tawaran sewa jaket tadi, tapi melihat Cindi dan Pram yang menyewa padahal mereka sudah pakai jaket tebal mulai membuatku terayu tawaran mbak-mbak tadi. Selain itu pula, baru 5 langkah turun dari mobil dan meninggalkan mbak-mbak yang tawarin sewa jaket tadi tubuh aku dan aa memberi sinyal nggak kuat melawan dinginnya suhu Bromo yang mencapai 7 derajat.

Pasukan Black Cream, Aye ayee 

Sewa Jaket                    : Mulai dari 20 ribu
Harga Kupluk               : Mulai dari 20 ribu
Harga Sarung Tangan   : Mulai dari 10 ribu
Harga Syal                    : Mulai dari 15 ribu
Harga Indomie              : Mulai dari 10 ribu
Harga Pop Mie             : Mulai dari 15 ribu
Harga Kopi / Teh         : Mulai dari 5 ribu
Harga Toilet                 : Mulai dari 5 ribu

Menurutku itu masih murah loh, daripada kalian pulang lagi ke Malang cuma buat beli jaket dkk terus balik lagi ke pananjakan 1 =D

4. Atria Hotel Malang




Selesai tour Bromo, kami berenam diantar kembali ke basecamp untuk berganti mobil dan diantar lagi ke meeting point. Untungnya Mas Nuri supir kami baik banget mau mengantarkanku ke Atria Hotel bukan ke stasiun =) (matursuwun geh mas). Sesampai di hotel kami segera proses check in dan mendapatkan kamar di lantai 5 yang jendela kamarnya langsung menghadap ke kolam renang. Kami segera mandi dan melepas lelah tanpa ada agenda jalan-jalan lagi dan bener-bener full stay di hotel. Review tentang Atria ini cukup bagus di internet dan begitupun dengan diriku. Pelayanan pegawai hotel yang sangat ramah-ramah serta fasilitas hotel yang baik juga menambah nilai plus sih menurutku. Letaknya juga strategis untuk cari makan, sarapan paginya pun menunya komplit banget mulai dari hidangan western, asia, sampai nusantara. Alhamdulillah dapat harga murah banget via Traveloka, cuma 500 ribu dapat kamar Deluxe room include breakfast.

Nah sebelum pulang, tidak lupa untuk beli oleh-oleh favorit. Yups keripik buah dari santouring snack, harganya murah, kualitas terjamin, dan rasanya jelas endulita.
HP : 0822 4425 6606
Instagram : santouring_snack_malang


Comments

Popular posts from this blog

Lindungi Hutan Selamatkan Sumber Pangan

TRIP IMPIAN KE MALAYSIA DENGAN WATSONS